Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hina Orang Bugis, JK: Mahathir Harus Minta Maaf

Gambar
Jakarta  : Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad meminta maaf atas hinaan terhadap suku Bugis yang dilontarkannya dalam pidato kontroversial pada 14 Oktober 2017 lalu. Kalla mengatakan bahwa dirinya terkejut saat mengetahui pidato Mahathir yang memberiikan pernyataan menghina terhadap rival politiknya dengan menyatakan bahwa Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak adalah perompak karena berasal dari suku Bugis. “Pertama sebagai orang Bugis saya protes dan terkejut. Maka, Mahathir harus minta maaf. Karena orang Bugis itu bukan hanya ada di Sulawesi Selatan, tapi di seluruh Indonesia, bahkan di Malaysia,” kata Kalla, di Jakarta, Selasa (7/11/2017). Kalla menambahkan, Mahathir harus meralat pernyataannya tersebut karena dianggap melukai suku Bugis, dan tidak seharusnya pernyataan tersebut dilontarkan dalam pidato Mahathir dalam orasi politiknya di Lapangan Harapan, Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Sabtu malam (14/10/2017). “Mahathi

Polemik Soal Senjata Tidak Perlu Terjadi

Gambar
JAKARTA -   Kegaduhan soal senjata muncul lagi di ruang publik. Import senjata yang dilakukan oleh Polri mencuat dengan isu regulasi dan peruntukannya. Isu ini muncul terkait dengan datangnya Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk dan Amunition Castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ with high explosive fragmentation Jump Grenade sebangak 5.932 butir (71 box) di Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta Jum'at 29 September 2017, pukul 23.30 WIB. Amunisi yang diimpor oleh PT. Mustika Duta Mas yang akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024. Peristiwa ini beredar secara viral ke media massa dan masyarakat, permasalahan yang menjadi viral karena hingga saat ini rekomendasi Kabais TNI terkait ijin masuk impor barang tersebut belum diterbitkan. Pihak Polri diketahui telah mengajukan rekomendasi berdasarkan Surat Dankorps Brimob Polri k

Hendardi: Aksi Massa 299 Sarat Muatan Politis, Angkat Isu Irrasional Dan Ekploitasi Umat Untuk Lemahkan Jokowi

Gambar
JAKARTA  - Hendardi, Ketua SETARA Institute, mengatakan, rencana Aksi Bela Islam 299 pada 29 September 2017 oleh Presidium Alumni 212, yang menolak Perppu Ormas dan kebangkitan PKI adalah hal yang wajar. Namun, ia menyayangkan karena mekanisme penolakan atas Perppu Ormas sebenarnya bisa dilakukan melalui Mahkamah Konstitusi, suatu mekanisme demokratik untuk menyoal keabsahan sebuah produk hukum. Sementara untuk isu kebangkitan PKI, ia mempertanyakan bahwa apa yang hendak ditolak oleh Presidium Alumni 212 sesungguhnya adalah illusi yang terus menerus dibenamkan bahwa seolah-olah kebangkitan PKI itu nyata. "Mobilisasi massa secara terus menerus dalam jumlah besar bukan hanya merugikan kondisi keamanan dan iklim perekonomian nasional, tetapi juga pembodohan karena mengeksploitasi umat yang a politis dengan argumen-argumen keagamaan absurd untuk tujuan politik kelompok," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (26/9/2017).

Yudi Dengan MRI (Musyawarah Rakyat Indonesia) Siapkan Sidang Istimewa Atau Makar Kepada Jokowi?

Gambar
  Kamar Sebelah, Depok--Anda pernah mendengar tentang MRI? Ini bukan istilah yang berhubungan dengan medis, teknik, atau pun ruang angkasa, tapi Musyawarah Rakyat Indonesia. Kelompok atau organisasi, entah sudah legal atau belum, yang digagas oleh pasangan suami-istri Yudi Syamhudi Suyuti dan Nelly Juliana Rosa Ringo. Menurut info dari laman situs corong MRI, nusantarakini dan laman FB mereka, MRI dibentuk dalam rangka mengembalikan daulah rakyat. Hal itu karena Rezim Jokowi telah melakukan berbagai pelanggaran. Antara lain, Pelanggaran Undang Undang dengan menggunakan Perppu secara SEPIHAK. Penyalahgunaan Institusi Negara seperti Kepolisian, Jaksa dan Instrumen Birokrasi lainnya untuk kepentingan Politik Ekonomi Oligarki Jokowi dan Para Konglomerat Taipan. Seperti kasus Kriminalisasi Ulama [Selanjutnya lihat kolom komentar] Atas dasar itu, maka MRI (akan) menggerakan ratusan ribu masa ke Senayan, dalam rangka Sidang Istimewa MPR 2017 untuk mencabut mandat Presi

Hendropriyono: Hati Hati!! Isu PKI Memang Ada Yang Sengaja Hembuskan Untuk Ciptakan Kekacauan Di Masyarakat

Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan isu kebangkitan gerakan komunisme di Indonesia. Ketua Umum PKPI tersebut menilai, isu kebangkitan PKI sengaja diembuskan oleh sejumlah pihak yang ingin membuat masyarakat resah dan membuat kekacauan. Baca Juga Jika memang gerakan PKI bangkit, lanjutnya, tentu para tokohnya akan bergerak senyap, dan tidak akan membuat aksi terbuka di publik. Search :  http://m.liputan6.com/news/read/3102412/video-hendropriyono-ada-yang-sengaja-embuskan-isu-pki