Dinilai Mendiskreditkan Islam, Dewinta: Polri Tak Terkait dengan Film Kau Adalah Aku yang Lain


Jakarta - Pengamat Keamanan Negara dari Indonesia Development Monitoring (IDM), Dewinta Pringgodani berpendapat, dalam kasus film pendek berjudul "Aku Adalah Kau yang Lain", sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan institusi Polri. 
 
Menurut Dewinta, film pendek garapan Anto Galon, sineas asal Semarang, Jawa Tengah itu hanya kebetulan memenangkan lomba Police Movie Festival ke-4 yang digelar Mabes Polri untuk menyambut HUT Bhayangkara ke-71.
 
"Film itu kan yang membuat bukan Polri. Film itu juga hanya satu dari 241 film pendek yang ikut lomba Police Movie Festival 2017. Selain itu, yang memilih film itu sebagai pemenang tim jurinya yang berasal dari kalangan film, seperti Wulan Guritno dan Renny Djajoesman," kata Dewinta melalui siaran elektroniknya, Ahad (2/7/2017).
 
Dengan demikian, lanjut Dewinta, tudingan negatif dari sejumlah pihak terhadap Polri atas beredarnya film tersebut, salah sasaran, serta tidak memiliki alasan yang kuat.
 
"Sejak dipimpin Jenderal (Pol) Tito Karnavian, saya melihat Polri sudah jauh lebih baik dan profesional," ujar Dewinta.
 
Diketahui, setiap tahunnya Polri menggelar Police Movie Festival yang tahun ini memasuki tahun ke-4. Bertemakan Unity in Diversity, sejumlah film berdurasi singkat dari para film maker di berbagai daerah telah melalui proses seleksi. 
 
Ada ratusan film yang mengangkat tema persamaan dalam perbedaan tersaring. Setelah melalui pemilihan juri sejak 4 April hingga 1 Juni 2017, beberapa film pun dinobatkan menjadi juara tahun ini. 
 
Salah satu film yang meraih juara pertama yaitu berjudul Kau Adalah Aku yang Lain. Film karya Anto Galon ini memenangkan juara pertama di kategori film pendek. 
 
Film ini bercerita tentang toleransi dalam hal keberbedaan keyakinan berdurasi singkat selama 8 menit. 
 
Juara kedua diraih film berjudul The Underdog dan yang ketiga berjudul Peci Ajaib. 
 
Sementara itu juara di kategori animasi dimenangkan oleh darmuji 86 di peringkat pertama, The Ant Kingdom di peringkat dua dan 'EGO' di peringkat tiga.
 
Total ada 20 film yang masuk dalam daftar 20 karya terbaik tahun ini. 
 
Sejak dipublikasikan via youtube pada 21 Juni lalu, film tersebut menjadi viral dan mendapatkan banyak komentar. Sebagian besar komentar menghujat film tersebut karena dinilai mendiskreditkan Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini