RIZIEQ SHIHAB MANUSIA "CERDAS " PELOPOR NKRI BERSYARIAH
Mengenal Ulama sekaligus penceramah kondang di Indonesia KH Zainudin MZ dan Aa Gym yang selalu membawa umatnya kepada Ahlakul Karimah. KH Zainudin MZ dikenal dengan “Da’i Sejuta Umat” dan Aa gum dikenal dengan “Manajemen Qolbu”. Sejuk rasanya ketika mendengar Khutbah kedua Kyai ini dan bahkan bisa mencucurkan airmata mengingat akan dosa-dosa kita.
Berbeda ketika kita mendengar Khutbah Rizieq Shihab yang berkobar-bar menumbuhkan dan membakar semangat umat, dan memang beliau ahli dibidang itu. Namun sayangnya kemampuan dan kecerdasan Rizieq Shihab ini digunakan untuk menumbuhkan dan membakar semangat umat untuk memusuhi orang lain, dan sesama muslim sendiri.
Apabila dikaji lebih dalam lagi, Visi dari Front Pembela Islam yang dipimpinnya tiada lain Negara Kesatuan Republik Indonesia (RI) bersyariah. Korelasinya khutbah yang dikumandangkan Rizieq Shihab selalu mengkafirkan orang lain, intoleransi, menggunakan kata-kata kasar dan sering memaksakan kehendak.
Bahkan belakang ini Pilgub DKI 2017, Syafiq mengatakan, dalam Pilkada DKI Jakarta ini terlalu banyak isu-isu agama yang ditumpangi kepentingan politik. Begitu pun sebaliknya, hingga Rizieq Shihab mencetuskan gagasan NKRI Syariah beberapa waktu lalu (merahputih.com 20/032017).
Selanjutnya Syafiq menegaskan (merahputih.com 20/032017) "Riziq bisa mengintrodusir gagasan NKRI bersyariah. Dulunya kan gak ada, tapi karena Pilkada Jakarta, karena ada ratusan ribu orang diajak aksi untuk menentang Ahok, menuntut Ahok dipenjara dia kemudian punya momentum untuk mengintrodusir gagasan NKRI bersyariah," ujarnya.
Inilah kaitannya Rizieq Manusia Cerdas dan NKRI Bersyariah, karena mampu menggunakan momentum Pilgub DKI Jaya 2017 ini, seolah-olah Indonesia harus dibicarakan dari awal. Selain itu Riieq mampu menempatkan kasus penista agama menjadi jalan tol untuk melancarkan NKRI bersyariah tersebut, karena ada beberapa tokoh yang tergabung didalamnya yang mampu memobilisasi masa dan menciptakan opini seolah-olah bangsa Indonesia yang mayoritas Islam ini telah bergeser menjadi kaum munafikin.
Harapannya, visi Rizieq tidak terjadi, karena kita ketahui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dan terbentuk dari segala jenis perbedaan yang bersatu padu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Berbeda ketika kita mendengar Khutbah Rizieq Shihab yang berkobar-bar menumbuhkan dan membakar semangat umat, dan memang beliau ahli dibidang itu. Namun sayangnya kemampuan dan kecerdasan Rizieq Shihab ini digunakan untuk menumbuhkan dan membakar semangat umat untuk memusuhi orang lain, dan sesama muslim sendiri.
Apabila dikaji lebih dalam lagi, Visi dari Front Pembela Islam yang dipimpinnya tiada lain Negara Kesatuan Republik Indonesia (RI) bersyariah. Korelasinya khutbah yang dikumandangkan Rizieq Shihab selalu mengkafirkan orang lain, intoleransi, menggunakan kata-kata kasar dan sering memaksakan kehendak.
Bahkan belakang ini Pilgub DKI 2017, Syafiq mengatakan, dalam Pilkada DKI Jakarta ini terlalu banyak isu-isu agama yang ditumpangi kepentingan politik. Begitu pun sebaliknya, hingga Rizieq Shihab mencetuskan gagasan NKRI Syariah beberapa waktu lalu (merahputih.com 20/032017).
Selanjutnya Syafiq menegaskan (merahputih.com 20/032017) "Riziq bisa mengintrodusir gagasan NKRI bersyariah. Dulunya kan gak ada, tapi karena Pilkada Jakarta, karena ada ratusan ribu orang diajak aksi untuk menentang Ahok, menuntut Ahok dipenjara dia kemudian punya momentum untuk mengintrodusir gagasan NKRI bersyariah," ujarnya.
Inilah kaitannya Rizieq Manusia Cerdas dan NKRI Bersyariah, karena mampu menggunakan momentum Pilgub DKI Jaya 2017 ini, seolah-olah Indonesia harus dibicarakan dari awal. Selain itu Riieq mampu menempatkan kasus penista agama menjadi jalan tol untuk melancarkan NKRI bersyariah tersebut, karena ada beberapa tokoh yang tergabung didalamnya yang mampu memobilisasi masa dan menciptakan opini seolah-olah bangsa Indonesia yang mayoritas Islam ini telah bergeser menjadi kaum munafikin.
Harapannya, visi Rizieq tidak terjadi, karena kita ketahui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dan terbentuk dari segala jenis perbedaan yang bersatu padu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Komentar
Posting Komentar